Install Steam
login
|
language
简体中文 (Simplified Chinese)
繁體中文 (Traditional Chinese)
日本語 (Japanese)
한국어 (Korean)
ไทย (Thai)
Български (Bulgarian)
Čeština (Czech)
Dansk (Danish)
Deutsch (German)
Español - España (Spanish - Spain)
Español - Latinoamérica (Spanish - Latin America)
Ελληνικά (Greek)
Français (French)
Italiano (Italian)
Bahasa Indonesia (Indonesian)
Magyar (Hungarian)
Nederlands (Dutch)
Norsk (Norwegian)
Polski (Polish)
Português (Portuguese - Portugal)
Português - Brasil (Portuguese - Brazil)
Română (Romanian)
Русский (Russian)
Suomi (Finnish)
Svenska (Swedish)
Türkçe (Turkish)
Tiếng Việt (Vietnamese)
Українська (Ukrainian)
Report a translation problem
Kau seindah pelangi
Karena indah nya hanya sesaat lalu hilang pergi
Ku tak ingin
Kau menjadi rembulan
Karena rembulan hanya hadir di gelapnya malam
Ku tak ingin kau seperti dia
Yang datang penuh cinta
Lalu pergi meninggalkan luka
aku duduk terdiam sambil menatap wajahmu di handphone milikku,
mengalir air mata bermula dari mata belah kiri,
terus jatuh ke hati.
sunggu terhina, letih tidak bermaya,
bunga yang ku puja kini mekar harum di jambangan orang.
REP